MUSIBAH LAGI, MUSIBAH LAGI!
Drs.H.Sutino Sasmito)*
“Dan Sesungguhnya kami
merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang
lebih besar (di akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).
(QS. As-Sajadah : 21)
Wajah
negeri kita yang tercinta ini, tampaknya masih
terus dihujani cobaan, baik cobaan berupa bencana alam dalam segala
bentuknya maupun ujian dalam sisi nuraninya. Gempa, banjir, tanah longsor, amukan ombak, ganasnya putting
beliung, semburan Lumpur yang tiada terperi adalah bukti kompleknya bencana
yang ditampakkan oleh alam.
Sementara
disisi lain, munculnya para penguasa
yang menggunduli hutan, semaraknya penyalahgunaan Narkoba, perilaku sebahagian elit
politik yang mencampakkan rakyatnya, para penjarah yang terus melakukan
eksploitasi alam, bahkan perilaku penegak hukum yang masih terus melakukan
praktek suap milyaran rupiah, diperparah lagi masih hebatnya praktek suap dalam
setiap penjaringan pegawai pemerintah, benar-benar semakin memantapkan sebuah
tudingan miring bagi negeri yang mayoritas berpenduduk muslim ini, dengan
sebutan sebagai Negara yang anti kemapanan. Inilah diri kita yang sesungguhnya
yang masih harus berbenah, memperbaiki diri baik secara individu maupun secara
bersama-sama.
Sebagai
dampak dari ketidakharmonisan, ini tentu kita harus siap jika kemudian Allah
SWT sebagai Penggenggam Qudrat dan Iradat-Nya, menegur kita dengan munculnya
berbgai persoalan yang membuat hidup kita
jauh dari hidayah, barakah juga inayah dariNya. Yang lebih kita
renungi lagi, mengapa justru rakyat yang kemungkinan tak berdosa yang harus
menjadi korbannya?.
Munculnya
berbagai musibah belakangan ini, jika dikaitkan dengan keIslaman kita sebagai
seorang muslim, tidak terlepas dari berbagai factor. Sayyidina Ali r.a.
mengemukakan, ada 5 (lima)
penyebab kehancuran dalam diri ummat Islam, yaitu :
(1)
Bila Islam tinggal namanya saja (2) Agama dipraktekkan hanya dalam bentuk
ceremonial saja (3) Al-Qur’an sekedar
dibaca, tidak dikaji isinya apalagi diamalkan ajarannya (4) Masjid banyak
didirikan, tetapi tidak dimakmurkan isinya, dan jauh dari syi’ar Islam (5)
Banyaknya ulama yang telah menjadi pengkhianat, dari dirinya datang fitnah dan
kepadanya pula fitnah itu kembali.
Sementara
menurut kalangan Hukama (ahli hukum
Islam) yang masyhur, bahwa binasanya negeri disebabkan 5 (lima) hal pula, yakni :
(1) Ulama tidak lagi mengajar agama (tetapi
malah sibuk berpolitik) (2) Para penguasa sudah beramai-ramai menjadi pegumpul
harta (3) Para pemimpin telah berlaku sewenng-wenang terhadap rakyatnya (4)
Banyak orang awam bebas beragama, tanpa memahami dalil-dalinya dan (5)
Banyaknya pegawai yang tidak lagi jujur.
Bahkan
bila kita merujuk pada pemikiran Mahatma
Ghandi, Stephen R. Covey dalam bukunya yang berjudul Principle-Centered Leadhership,
menginventarisasi 7 (tujuh) dosa besar yang menyebabkan carut marutnya bumi
saat ini. Ketujuh dosa besar tersebut adalah (1) Jika kekayaan yang diperoleh
di dapat dengan cara tidak halal, (2) Kenikmatan yang dipeoleh dengan
mengingkari suara hati (3) Pengetahuan yang tidak lagi ber-etika (4) Bisnis
tanpa dilandasi moral (5) Pengetahuan
tanpa nilai kemanusiaan (6) Agama tanpa pengorbanan dan (7) Politik tanpa
prinsip.
Ketujuh
dosa besar tersebut memperlihatkan satu substansi yang semakin langka dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu solidaritas social. Bahkan, Agama yang
sesungguhnya berdimensi social, mengalami privatisasi bahkan alienasi
yang mengerdilkan umatnya untuk berkorban. Dosa-dosa
tersebut merupakan cermin dari kerakusan dan individualisme yang menutup kran
solidaritas social.
Derita yang
terus menerus dirasakan masyarakat dapat melahirkan keputusasaan. Pesimisme
akan masa depan, karena acaman dari berbagai lapisan, apalagi justru diperankan
oleh mereka mereka yang sering mengklaim dirinya sebagi pemimpin, sebagai
penegak keadilan, sebagai aparat, pamong dan sumber tauladan. Dan tidak menutup
kemungkinan negeri ini makin terpuruk, bila semua eleman masyarakat tidak
segera melakukan proses perbaikan. Bagaimana konsep
Islam dalam memandang masalah ini? Allah SWT lewat firmaNy yang mulia
sudah menggariskan kepada ummatnya yang ingin selamat dari berbagai musibah,
sebagimana tersebut dalam QS. Az-Zumar ayat 54 – 55 :
”Dan
kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang
azab kepadamu Kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).
”Dan ikutilah sebaik-baik apa yang Telah diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu*) sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang
kamu tidak menyadarinya,
*)Maksudnya:
Al Quran
Kalianda, 29 Shafar 1429 H / 07 Maret 2008
*)Penyuluh Agama Islam Kandepag Lampung Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar