SYIRIK PENYEBAB KERUSAKAN
ﺃﻠﺤﻤﺪﷲﻨﺤﻤﺪﻩﻭﻨﺴﺗﻌﻴﻨﻪﻭﻨﺴﺗﻐﻔﺮﻩﻭﻨﻌﻭﺬﺒﺎﷲﻤﻦﺷﺮﻮﺮﺃﻨﻔﺴﻨﺎﻭﻤﻦﺴﻴﺄﺖﺃﻋﻤﺎﻠﻨﺎ
ﻤﻦﻴﻬﺪﺍﷲﻔﻼﻤﻀﻞﻟﻪﻭﻤﻦﻴﻀﻠﻞﻔﻼﻫﺎﺪﻱﻠﻪﻭﻤﻦﻠﻢﻴﺠﻌﻞﺍﷲﻠﻪﻨﻭﺮﺍﻔﻣﺎﻠﻪﻣﻦﻧﻭﺮ
ﺃﺸﻬﺪﺃﻦﻻﺇﻠﻪﺇﻻﺍﷲﻭﺤﺪﻩﻻﺷﺮﻴﻚﻠﻪﻮﺃﺷﻬﺪﺃﻦﻤﺤﻤﺪﺍﻋﺑﺪﻩﻮﺭﺴﻮﻠﻪﺃﻠﻟﻬﻢﺻﻞﻮﺴﻠﻡ
ﻮﺑﺎﺭﻚﻋﻟﻰﻤﺤﻤﺪﻮﻋﻟﻰﺃﻠﻪﻭﺼﺤﺒﻪﻮﻤﻦﺘﺑﻌﻬﻢﺒﺈﺤﺴﺎﻦﺇﻠﻰﻴﻭﻢﺍﻠﺪﻴﻦﺃﻤﺎﺑﻌﺪ
ﻔﻴﺎﻋﺑﺎﺪﺍﷲﺃﻭﺼﻴﻜﻢﻭﻨﻔﺴﻰﺑﺘﻘﻭﻯﺍﷲﻔﻘﺪﻔﺎﺰﺍﻟﻤﺘﻘﻭﻦﻮﻘﺎﻞﺍﷲﺘﻌﺎﻟﻰﻔﻲﻜﺘﺑﻪﺍﻟﻟﻜﺮﻴﻢ
Ma’asyiral
Muslimin rahimakumullah,
Segala puji hanya milik
Allah, Dzat Yang Maha Kuasa, kepada-Nyalah
semua menyerah dan bergantung. Dia-lah Rabb yang tiada sekutu bagiNya, tempat
bersandar dan meminta, tempat mengabdi dan berbakti, Yang Maha Satu tanpa ada
sekutu yang sekufu. Seluruh alam ada dalam genggam kekuasaanNya, pemegang
Qudrat dan Iradat atas semua makhlukNya. Dia-lah pemilik rahmat, nikmat,
hidayah dan ma’unah. Kepada orang yang mentauhidkanNya, Ia selamatkan tetapi
kepada yang mensekutukanNya, Ia musnahkan. Shalawat dan salam kita mohonkan kepadaNya
agar tercurah atas diri Rasulullah SAW sumber suri tauladan bagi orang-orang
yang beriman, juga kepada keluarga, para sahabat dan ummat Islam yang setia
menegakkan sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman. Amin.
Jama’ah rahimakumullah,
Dalam kesempatan yang mulia
ini, khotib berwasiat, marilah kita tingkatkan iman dan taqwa dengan memurnikan
tuhid, kita bersihkan dari segala yang
mengotorinya baik berupa tahayul, khurafat dan syirik. Hanya dengan tauhid yang
mukhlis Allah jamin diterima segala amal sholeh kita, namun siapa yang yang
mensekutukanNya, akan terhapuslah segala amal kebajikan yang telah ia tanam dan
neraka jahannam tempat kembali kekal abadi. Na’udzubilahi min dzalik.
Jama’ah Rahimakumullah,
Kita semua telah meyakini
dengan sepenuh hati bahwa kunci diterimanya amal sholeh kita sangat ditentukan
dengan bersihnya ”Tauhid”. Semua
Nabi dan rasul, sengaja Allah SWT utus salah satu tugas utamanya adalah
mengajak manusia agar menyembah Allah dengan memurnikan tauhid, tidak
meyekutukan Allah dengan segala bentuk apapun. ”Tauhid’, menjadi penentu
sah atau batalnya amal, diterima atau ditolaknya ibadah. Manusia yang benar
dalam bertauhid, Allah SWT jamin kehidupannya dari segala kehinaan dunia juga
kehinaan kelak di kampung akherat. Dalam salah satu hadit Qudsi, Allah
berfirman :
ﻻﺇﻟﻪﺇﻻﱠﺍﷲﺤﺼﻨﻰﻭﻤﻦﺪﺧﻞﺤﺼﻨﻰﺃﻤﻦﻋﺬﺍﺑﻰ
Artinya : “(Kalimat) Laa Ilaha Illallah, adalah
benteng pertahananKu. Dan barangsiapa yang memasuki bentengKu ia aman dari
siksaanKu”. (HQR. Abu Na’im, Ibnu Najjar dan Ibnu Askir yang bersumber
dari Ali bin Abi Tholib).
Allah SWT memberitahukan pada kita melalui lisan
yang mulia Rasulullah SAW bahwa, jika seseorang mengucapkan kalimat ﻻﺇﻟﻪﺇﻻﱠﺍﷲ dengan hati yang penuh ikhlas, penuh iman
dan beri’tikad penuh keyakinan akan arti, maksud dan tujuannya serta dilandasi
cara yang khudlu’, niscaya dia telah masuk ke dalam benteng pertahanan milik
Allah SWT dan berbenteng dengannya dari segala macam kesulitan. Sehingga ia
merasa aman dari siksa dan hukuman Allah.
Jama’ah Rahimakumullah,
Karena itu seorang Muslim
yang mukmin hendaknya membiasakan diri mendzikirkan kalimat ﻻﺇﻟﻪﺇﻻﱠﺍﷲ dengan penuh kesadaran, pengertian,
ditadabbur secara mendalam sehingga akan terpatri dalam jiwanya akan keagungan,
kesempurnaan Allah baik dalam Zat, Asma dan sifatNya. Kalimat Tauhid mengandung
arti bahwa siapapun tidak boleh menyembah, mengharap, apalagi bersandar dan
menyerahkan diri kepada selain Allah
SWT.
Meskipun saat ini manusia
hidup dalam alam moderen, namun fenomena di tengah-tengah masyarakat masih menunjukkan betapa rapuhnya fondasi
aqidah Tauhid ummat Islam dan justeru semakin populernya perbuatan-perbuatan
syirik. Kita sering menjumpai orang-orang yang tampak baik keislamnya, tampak
bagus keimanannya, namun sebenarnya rusak
aqidanya. Misalnya masih ada saudara-saudara kita yang memuja-muja pohon
yang dianggap keramat, mengadakan ruwatan laut, meyakini kesaktian keris dan
benda-benda pusaka lainnya, pergi dan meminta jampi-jampi para dukun, meyakini
ramalan-ramalan melalui primbon; memakai
azimat berupa benda-benda tertentu yang
diyakini dapat menjadi wasilah bagi kesembuhan, pengasihan, langgengnya
jabatan, menziarahi quburan-quburan para wali dengan maksud meminta berkah dan
lain sebagainya. Itu semua adalah bentuk nyata kesyirikan yang mengakar dari
generasi ke generasi yang harus dijauhi oleh ummat Islam.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Berbagai ayat dan hadits Nabi, menjelaskan tentang buruknya perilaku
syirik, antara lain :
- Syirik merupakan dosa paling besar disisi Allah SWT.
”Dan (Ingatlah) ketika Luqman
Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
- Syirik dapat menghapus segala amal sholeh, baik shalat, puasa haji dan semua amal-amal sholeh lainnya.
”Dan
Sesungguhnya Telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu.
"Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan
tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”. (Qs. Az-Zumar : 65)
3. Syirik menyebabkan pelakunya tidak akan
terampuni dosa-dosanya untuk selama-lamanya.
’Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,
dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah
berbuat dosa yang besar”. (QS. An-Nisa : 48)
”Sesungguhnya Allah tidak mengampuni
dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain
syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah tersesat sejauh-jauhnya”.
(Qs. An-Nisa : 116)
4.Syirik menyebabkan seseorang diharamkan
masuk syurga.
”Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolongpun”. (QS. Al-Maidah ayat 72).
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an yang
menjelaskan tetang buruknya perilaku syirik. Sehingga Rasulullahpun pernah
bersabda : ”Aku diperintahkan (Allah) untuk memerangi manusia sampai mereka
menyatakan : Tiada sesembahan yag hak melainkan Allah. Jika mereka telah
menyatakannya, niscaya darah dan darah mereka aku lindungi kecuali karena
haknya”. (HR. Bukhari – Muslim).
Jama’ah Rahimakumullah,
Dari ayat-ayat dan hadist
Nabi SAW di atas, kita dapat simpulkan bahwa syirik berarti menyamakan selain
Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti
berdo’a kepada selain Allah disamping berdoa kepada Allah; atau memalingkan
suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (berkurban), bernadzar berdoa dan
sebagainya kepada selain Allah. Karena itu barangsiapa menyembah selain Allah
berarti ia telah meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikan kepada
yang tidak berhak, dan itu adalah kedlaliman yang paling besar.
Oleh karena itu marilah kita selalu berlindung
kepada Allah agar diri kita dijauhkan dari segala perbuatan syirik, baik syirik
kecil maupun syirik besar, syirik khaffi
maupun yang jalli. Karena sesungguhnya,
pertolongan Allah Ta’ala hanya akan turun bagi ummat atau suatu negeri yang
penduduknya beriman dan bertaqwa serta tidak mensekutukan Allah SWT,
sebagaimana dalam firmanNya :
”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya”. (QS. Al-A’raf
: 96)
ﺑﺎﺭﻚﺍﷲﻠﻲﻮﻟﻜﻡﻔﻰﺍﻟﻗﺭﺁﻦﺍﻠﻜﺭﻴﻡﻭﺍﻠﺬﻜﺭﺍﻠﺤﻛﻴﻡﻮﻨﻔﻌﻨﻲﻭﺇﻴﺎﻜﻡﺒﻤﺎﻔﻴﻪ
ﻤﻦﺍﻷﻴﺎﺖﻮﺍﻷﺤﺎﺪﻴﺙﺴﻴﺪﺍﻠﻤﺮﺴﻠﻴﻦﺃﻠﻠﻬﻡﺍﻏﻔﺮﻮﺍﺮﺤﻡﻠﻟﻤﺴﻠﻤﻳﻦﻭﺍﻟﻤﺴﻟﻤﺎﺖ
ﻭﺍﻠﻤﯝﻤﻨﻳﻦﻮﺍﻟﻤﯝﻤﻧﺎﺖﺃﻷﺤﻴﺎﺀﻮﺍﻷﻤﻮﺍﺖﺒﺮﺤﻤﺘﻚﻴﺎﺃﺮﺤﻤﺍﻠﺮﺍﺤﻤﻴﻦ
ﻮﺍﻠﺤﻤﺪﷲﺭﺐﺍﻠﻌﺎﻠﻤﻴﻦ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar