FIRQAH
NAJIYAH (GOLONGAN YANG SELAMAT)
Disarikan oleh : Drs.H. Sutino Sasmito*)
Sumber rujukan : Kitab Minhajul firqah an-najiyah wat
thaifah al manshurah (Jalan
Golongan Yang Selamat)
Karya : Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
_____________________________________________________________________
Dasar/dalil :
”Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu
Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk”. (QS. 3: 103)
”Dengan kembali bertaubat kepada-Nya
dan bertakwalah kepada-Nya serta Dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,”Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka*) dan mereka menjadi
beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada
golongan mereka”. (QS. Ar-Ruum: 31-32)
*)Maksudnya: meninggalkan agama tauhid dan menganut pelbagai kepercayaan
menurut hawa nafsu mereka.
Sabda Rasulullah SAW :
- ”Aku wasiatkan kepadamu agar engkau bertaqwa kepada Allah, patuh dan ta’at sekalipun yang memerintahmu seorang budak Habsyi. Sebab barang siapa hidup (lama) diantara kamu tentu akan menyaksikan perselisihan yang banyak. Karena itu berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah Khulafaurrasyidin yang (mereka) itu mendapat petunjuk. Pegang teguhlah ia sekuat-kuatnya. Dan hati-hatilah terhadap setiap perkara yang diada-adakan, karena semua perkara yang diada-adakan itu adalah bid’ah, sedang setiap bid’ah adalah sesat dan setiap yang sesat tempatnya di dalam neraka”. (HR. Nasa’i dan At-Tirmidzi, hadits ini Hasan Shahih).
- ”Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari ahli Kitab telah terpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan sesungguhnya agama ini (Islam) akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua golongan tempatnya di dalam Neraka dan satu golongan di dalam syurga, yaitu al-jama’ah”. (HR. Ahmad).
- Dalam Riwayat yang lain disebutkan: ”Semua golongan tersebut tempatnya di neraka, kecuali satu (yaitu) yang aku dan para shahabatku meniti di atasnya. (HR. Tirmidzi).
- Ibnu Mas’ud r.a. meriwayatkan :
”Rasulullah SAW membuat garis dengan tangannya lalu
bersabda, ”ini jalan Allah yang lurus”. Lalu beliau membuat garis di kanan
kirinya, kemudian bersabda, : ”ini adalah jalan-jalan yang sesat tak satupun
dari jalan-jalan ini kecuali di dalamnya terdapat syetan yang menyeru
kepadanya. Selanjutnya beliau membaca firman Allah SWT :”Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka
ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), Karena
jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu
diperintahkan Allah agar kamu bertakwa”. (QS. Al-An’Am: 153) . (HR. Ahmad
dan Nasa’i)
SIAPAKAH GOLONGAN YANG SELAMAT ITU?
MANHAJ (JALAN) GOLONGAN
YANG SELAMAT:
1. Golongan yang
selamat ialah golongan yang setia mengikuti manhaj
Rasulullah SAW dalam hidupnya serta manhaj para sahabat sesudahnya. Yaitu
Al-Quranul Karim yang diturunkan kepada RasulNya yang beliau jelaskan kepada
para sahabatnya dalam hadits-hadits shahih. Rasulullah memerintahkan umat Islam
agar berpegang teguh kepada keduanya, sebagaimana sabda beliau:
”Aku tinggalkan padamu dua perkara yang kalian tidak akan tersesat apabila
(berpegang teguh) kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Tidak akan
bercerai berai sehingga keduanya menghantarkan ke telaga (syurga)”.
2. Golongan
Yang Selamat akan kembali (ar-ruju’) kepada Kalamullah dan RasulNya tatkala
terjadi perselisihan dan pertentangan diantara mereka, sebagai realisasi firman
Allah QS. An-Nisa ayat 59:
”Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
”Maka
demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak
merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya”.
(Qs. An_Nisa : 65).
3.
Golongan Yang Selamat
tidak mendahulukan perkataan seseorang atas Kalamullah dan RasulNya,
sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Hujurat ayat 1 :
”Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya*) dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Hujurat : 1)
*)maksudnya
orang-orang mukmin tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada ketetapan
dari Allah dan RasulNya.
4.Golongan Yang Selamat senantiasa menjaga kemurnia Tauhid
5.Golongan Yang Selamat
senang menghidupkan sunnah Rasulullah SAW, baik dalam ibadah, perilaku dan
dalam segenap hidupnya.
”Katakanlah: "Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS.
Ali Imran : 31)
6. Golongan yang Selamat
selalu menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar :
”Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar*); merekalah orang-orang yang beruntung”.(QS. Ali
Imran : 104)
*)Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada
Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari
pada-Nya.
”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah.....” (QS. Ali Imran : 110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar