Sabtu, 21 Juli 2012

Firqah Najiyyah


FIRQAH NAJIYAH (GOLONGAN YANG SELAMAT)
Disarikan oleh : Drs.H. Sutino Sasmito*)

Sumber rujukan : Kitab Minhajul firqah an-najiyah wat thaifah al   manshurah (Jalan Golongan Yang Selamat)  
Karya                  : Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
_____________________________________________________________________
Dasar/dalil :
 
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”. (QS. 3: 103)



”Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta Dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,”Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka*) dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka”. (QS. Ar-Ruum: 31-32)

*)Maksudnya: meninggalkan agama tauhid dan menganut pelbagai kepercayaan menurut hawa nafsu mereka.

Sabda Rasulullah SAW :

  1. ”Aku wasiatkan kepadamu agar engkau bertaqwa kepada Allah, patuh dan ta’at sekalipun yang memerintahmu seorang budak Habsyi. Sebab barang siapa hidup (lama) diantara kamu tentu akan menyaksikan perselisihan yang banyak. Karena itu berpegang teguhlah pada sunnahku  dan sunnah Khulafaurrasyidin yang (mereka) itu mendapat petunjuk. Pegang teguhlah ia sekuat-kuatnya. Dan hati-hatilah terhadap setiap perkara yang diada-adakan, karena semua perkara yang diada-adakan itu adalah bid’ah, sedang setiap bid’ah adalah sesat dan setiap yang sesat tempatnya di dalam neraka”.  (HR. Nasa’i dan At-Tirmidzi, hadits ini Hasan Shahih).

  1. ”Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari  ahli Kitab telah terpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan sesungguhnya agama ini (Islam) akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua golongan tempatnya di dalam Neraka dan satu golongan di dalam syurga, yaitu al-jama’ah”. (HR. Ahmad).

  1. Dalam Riwayat yang lain disebutkan: ”Semua golongan tersebut tempatnya di neraka, kecuali satu (yaitu) yang aku dan para shahabatku meniti di atasnya. (HR. Tirmidzi).

  1. Ibnu Mas’ud r.a. meriwayatkan :
”Rasulullah SAW membuat garis dengan tangannya lalu bersabda, ”ini jalan Allah yang lurus”. Lalu beliau membuat garis di kanan kirinya, kemudian bersabda, : ”ini adalah jalan-jalan yang sesat tak satupun dari jalan-jalan ini kecuali di dalamnya terdapat syetan yang menyeru kepadanya. Selanjutnya beliau membaca firman Allah SWT :”Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa”. (QS. Al-An’Am: 153) . (HR. Ahmad dan Nasa’i)


SIAPAKAH GOLONGAN YANG SELAMAT ITU?
MANHAJ (JALAN) GOLONGAN YANG SELAMAT:

1. Golongan yang selamat ialah golongan yang setia mengikuti manhaj Rasulullah SAW dalam hidupnya serta manhaj para sahabat sesudahnya. Yaitu Al-Quranul Karim yang diturunkan kepada RasulNya yang beliau jelaskan kepada para sahabatnya dalam hadits-hadits shahih. Rasulullah memerintahkan umat Islam agar berpegang teguh kepada keduanya, sebagaimana sabda beliau:

”Aku tinggalkan padamu dua perkara yang kalian tidak akan tersesat apabila (berpegang teguh) kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Tidak akan bercerai berai sehingga keduanya menghantarkan ke telaga (syurga)”.

2. Golongan Yang Selamat akan kembali (ar-ruju’) kepada Kalamullah dan RasulNya tatkala terjadi perselisihan dan pertentangan diantara mereka, sebagai realisasi firman Allah QS. An-Nisa ayat 59:


”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.

”Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”.   (Qs. An_Nisa : 65).

3.     Golongan Yang Selamat tidak mendahulukan perkataan seseorang atas Kalamullah dan RasulNya, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Hujurat ayat 1 :

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya*) dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Hujurat : 1)

*)maksudnya orang-orang mukmin tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada ketetapan dari Allah dan RasulNya.

4.Golongan Yang Selamat senantiasa menjaga kemurnia Tauhid
5.Golongan Yang Selamat senang menghidupkan sunnah Rasulullah SAW, baik dalam ibadah, perilaku dan dalam segenap hidupnya.

”Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Ali Imran : 31)

6. Golongan yang Selamat selalu menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar :
”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar*); merekalah orang-orang yang beruntung”.(QS. Ali Imran : 104)

*)Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.


”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.....” (QS. Ali Imran : 110)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar